Write For World

Alhamdulillah wa syukurillah, di jum'at pagi ini saya masih bisa menghirup nafas dengan keadaan sehat wal aafiat dan juga masih bisa menulis salah satu pengalaman, kenangan, bahkan pelajaran luar biasa yang saya rasakan selama nyantri di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Keadaan selama ini yang bisa dibilang penuh kebimbangan, beban pikiran, bahkan cobaan membuat saya tidak bisa menikmati hidup seperti apa yang orang lain rasakan. Saya menganggap hanyalah sampah di muka bumi jika keadaan terus begini, tidak berdaya apa-apa karena hanya faktor ujian dari Tuhan. Namun, ketika saya pasrah dengan penuh harapan untaian doa, saya meminta jalan keluar dengan hati yang leluasa, Alhamdulillah... Allah membuka jalan semangat ketika saya hendak iseng browsing di google, terdapat tulisan GONTOR yang kemudian saya kembali mengingat memori indah yang luar biasa.

Kampung Damai, adalah arti dari makna Darussalam Gontor yang memiliki filosofi panjang dan realita dengan segala aktivitas keramaian tanpa batas, titik damai berada dalam sistem kehidupan kontinuitas yang akhirnya kembali pada Dhomir ( Hati Nurani ).

Jika dibilang pengalaman saya yang paling mengesankan maka saya akan menjawab saya bersyukur bisa hidup, belajar, bahkan mengajar di Darussalam Gontor. Bagaimana tidak! saya baru merasa perubahan yang jelas dalam perjalanan hidup saya karena berawal dari tempat ini. Ketika SMP yang saya anggap masa-masa bodoh dan suram, mulai dari sinilah saya berubah menjadi lebih baik. Kenangan kebersamaan, dihukum bareng, tidur bareng, belajar bareng, bahkan sampai mandi bareng haahaaa... bener-bener susah untuk diungkapkan. Saya bisa kenal dengan sahabat mulai dari sabang sampai merauke dan mereka juga satu nasib dan satu perjuangan. Saya merasa bersyukur bisa menjadi salah satu orang yang berhasil tamat sampai pengabdian dengan predikat BAIK, tetapi... mulailah saya bercerita

Membawa nama baik itu berat... apalagi background yang sudah orang kenal luas. Saya selalu mengingat nasihat KH. Hasan Abdullah Sahal, "Perjuangan kalian yang sesungguhnya adalah ketika mulai hidup bersama umat bukan hidup bersama pondok, pondok ini hanyalah wadah, tempat pendidikan, tempat penggemblengan mental agar kalian bisa memimpin umat di kehidupan luar nanti".

Tetapi nyatanya selama 3 tahun pasca keluar dari lingkungan pondok saya seperti kehilangan arah yang tak tahu arah tujuan, saya bingung bahkan kaget melihat suasana, kondisi yang tidak saya rasakan di pondok yaitu Jakarta tempat kelahiran saya. Tetapi apapun itu, saya masih memegang teguh panca jiwa pondok (Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukuwah Islamiyah, dan Kebebasan ) yang masih saya tanam selama kehidupan saya nanti.

Satu yang membuat saya bangkit... yaitu Hymne Oh Pondokku, sebuah lagu yang telah mendarah daging bagi semua santri senior sampai junior, santri yang nakal sampai yang beradab tentu dia akan merinding bahkan mengeluarkan air mata karena mengingat memori ketika menjadi santri.

Mulai kini, Saya berani katakan terbuka di hadapan teman-teman juga orang-orang "Saya Bangga Menjadi Santri" walaupun saya belum bisa membanggakan pondok saya, tetapi saya yakin semua akan tercapai...

Saya belajar memimpin sebuah organisasi di luar karena bekal guru-guru saya di pondok
Saya menciptakan dan menjalankan sistem sebuah usaha karena bekal pendidikan saya di pondok
Saya bisa menjalani kehidupan apa adanya karena saya sudah merasakan kehidupan di pondok
Saya beretika baik dengan sesama karena mengambil contoh ketika di lingkungan pondok
dan masih banyak yang mungkin tidak bisa diungkapkan satu persatu... Yang terpenting saya akan terus berusaha menjaga nama baik pondok dan saya janji akan membanggakan pondok Darussalam Gontor ketika saya sukses nanti...


Terima Kasih Pondokku...
Terima Kasih Guru-guruku...
Terima Kasih Sahabatku...

Mulai Perjuangan Bangkit Kembali!!!














Label:

Bicara Konvergensi Media tentu sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi. Seiring berjalannya waktu, dunia semakin berubah, berubah, dan berubah. Faktor penentu dari perubahan tersebut tidak lain adalah akal pikiran manusia yang terkandung di dalamnya kegiatan berfikir dan berpengetahuan. Gejala tersebut akan berdampak pada aspek sosial kehidupan yang nantinya akan terlihat perbedaan yang riil dalam perubahan tingkah laku.

Sebelum memasuki pembahasan, kita ketahui bersama bahwa konvergensi media berawal dari kata “konvergensi” sering digunakan untuk merujuk ke berbagai proses yang berbeda, sehingga terkadang menimbulkan kebingungan. Konvergensi media adalah penggabungan atau menyatunya saluran-saluran keluar (outlet) komunikasi massa, seperti media cetak, radio, televisi, Internet, bersama dengan teknologi-teknologi portabel dan interaktifnya, melalui berbagai platform presentasi digital. 

Dalam perumusan yang lebih sederhana, konvergensi media adalah bergabungnya atau terkombinasinya berbagai jenis media, yang sebelumnya dianggap terpisah dan berbeda (misalnya, komputer, televisi, radio, dan suratkabar), ke dalam sebuah media tunggal.








Contoh kasusnya seperti sebuah handpone teknologi terkini yang sudah bisa untuk menonton video, mendengar musik, juga bisa sebagai kalkulator dan lain sebagainya. Jika kita melihat ke dunia sebelumnya, handphone hanyalah searah dengan telepon genggam yaitu jaringan telekomunikasi dan juga seperti pada contoh gambar diatas yang akhirnya menuju ke satu titik media tunggal.
- Media Massa Konvensional
- Internet
- Perangkat Lunak atau Software


Perkembangan 
Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media.

Aspek utama
Pada aspek teknologi: Konten kreatif telah dikonversikan ke dalam bentuk–bentuk digital standar-industri, untuk disampaikan melalui jejaring pita lebar (broadband) atau tanpa-kabel (wireless), untuk ditampilkan di berbagai komputer atau piranti-piranti seperti-komputer, mulai dari telepon seluler sampai PDA (personal digital assistant), hingga ke alat perekam video digital (DVR, digital video recorder) yang terhubung ke pesawat televisi.
Pada aspek industri: Perusahaan-perusahaan yang melintasi spektrum bisnis, mulai dari perusahaan media ke telekomunikasi sampai teknologi, telah menyatu dan membentuk aliansi-aliansi strategis, untuk mengembangkan model-model bisnis baru, yang dapat meraih keuntungan dari ekspektasi konsumen yang sedang tumbuh terhadap konten media yang disesuaikan dengan permintaan (on-demand).
Pendukung
Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu 
- Computing (memasukkan data melalui komputer)
- Communication (komunikasi)
 Content (materi isi/ konten) 
Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.

Efek Konvergensi Media 

Konvergensi media juga mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak. Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan. Misalnya saja, bagaimana surat kabar harian Kompas yang dulunya hanya menyediakan berita di media cetak kemudian menghadapi perubahan teknologi yang drastis ini. Ternyata Koran kompas juga mengikuti perkembangan teknologi sehingga juga menyediakan berita di internet seperti kompas.com atau detik.com.
 Dengan tersedianya berita di internet yang bisa dikonsumsi dengan computer bahkan sekarang bisa mengkonsumsi berita dengan handphone (Hp), sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan informasi, hiburan, sosial, politik, bahkan bidang ekonomi ( misalnya, saat ini, orang tidak perlu repot lagi jika ingin berbelaja sesuatu, dari ponsel yang dimiliki bisa melakukan banyak hal misalnya membaca koran di pagi hari, bertegur sapa dengan para kolega, mengirim pesan penting dalam bentuk yang singkat (SMS) atau panjang melalui email, melakukan rapat-rapat penting, sampai pada melakukan transaksi dalam jumlah yang besar. Semua konten tersebut hadir dalam satu platform media.Dari contoh-contoh di atas dapat ditarik sejumlah pengertian tentang pengertian komunikasi massa dengan pola tradisional. 
Perkembangan teknologi dalam konvergensi media ini memungkinkan orang untuk terlibat secara pribadi, antarpribadi, maupun dengan khalayak ramai dalam waktu yang sekaligus.Ini menunjukan konvergensi media memadukan ciri-ciri komunikasi massa dengan komunikasi antarpribadi yang dilakukan dalam satu media sekaligus. Hal ini disebut dengan demasivikasi, yakni kondisi dimana ciri utama media massa yang menyebarkan informasi secara masif menjadi lenyap. Arus informasi yang berlangsung menjadi makin personal, karena tiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih informasi yang mereka butuhkan.

Dampak Positif & Negatif 

   Memperkaya informasi secara meluas tentang seluruh dunia dengan adanya internet.
- Memberikan banyak pilihan kepada masyarakat dalam menggunakan media untukmemperoleh informasi.
-     Lebih mudah, praktis, dan efisien.
-    Kebebasan dalam mengakses informasi apapun dan dimanapun.
 Dalam bidang ekonomi jelas hal ini dapat menguntungkan berbagai pihak seperti perusahaan teknologi komunikasi.
-    Munculnya pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan sistem informasi.
-    Mempercepat dalam memperoleh informasi yang diinginkan.
-  Menjadikan masyarakat menjadi lebih interaktif karena masyarakan mampu berkomunikasi secara langsung dan memperoleh konsekuensi langsung atas informasi tersebut.
-  Adanya ketergantungan akan teknologi yang praktis dan otomatis. Yang cenderung menjadi orang yang malas.
-     Munculnya masyarakat digital/masyarakat maya.
    Kesenjangan sosial.


Tantangan 

-   Menurunnya media cetak, dimana media tradisional mulai tertinggal sehingga pers  tradisional tergantikan oleh pers online. 
-     Berkurangnya interaksi sosial secara langsung menyebabkan komunikasi tidak efektif. 



RUU Konvergensi

Seperti kita ketahui sudah banyak pekerja media beralih ke online serta juga sudah banyak khalayak yang mengaksesnya agar tetap di koridor yang semestinya, pemerintah membuat payung hukum yang disebut dengan RUU Konvergensi.
RUU Konvergensi ini isinya tentang informatika, yaitu UU No 36 Tahun 1999 membahas tentang telekomunikasi, UU No 11 Tahun 2008 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik, UU No 32 Tahun 2002 tentang penyiaran dan UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Keempat UU ini sangat diperlukan, karena dalam tahun-tahun ke depannya perkembangan teknologi informasi sangat pesat.
Dengan adanya, konvergensi media maka akan mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.



Manusia mana yang tak pernah ditimpa masalah, cobaan dan ujian? No one...

Semua pasti pernah merasakanya dan dari tiap masalah, cobaan, dan ujian tersebut akan terlihat seberapa jauh tingkat kadar keimanannya.

Lho! Kenapa demikian?
Karena sudah harga mati dalam QS Al Baqarah : 286 yang berbunyi :
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya"

Apa sih yang membedakan orang-orang dalam menghadapi sebuah ujian, cobaan, atau permasalahan?
Sikap dan keimanan nya...

Tapi kenapa kita masih ngeluh menghadapi ujian atau cobaan dari Allah?
Nah, jelas terlihat kan sampai dimana tingkat keimanan kita...

Memang ujian / permasalahan itu sangat berkaitan dengan Iman ya?
Jelas! Allah itu Maha Skenario tiada tertandingi, berawal dari ujian yang diberikan kepada hambaNya, maka Dia akan tahu siapa-siapa yang sabar dan terus memohon pertolongan kepada diriNya dan juga siapa yang tidak memohon / sombong.

Lalu untuk apa Allah menguji hambaNya?
Allah menguji hambaNya karena ia sayang kepada kita dengan sifat Ar Rahman dan Ar RahimNya, tinggal kitanya saja yang belum bisa membalas kasih sayang Allah.

Dengan apa kita membalas kasih sayang Allah?
Takwa

                                                          ***
Setelah memasuki tahun baru dalam tanggal kelahiranku, rasanya hidup mulai berbeda dari sebelumnya yang telah kurasakan. Cobaan dan permasalahan terus berdatangan hingga mulai bercabang pikiran. Memang, cobaan dan masalah yang datang kerap menambah sisi kedewasaan dalam betindak, tergantung seperti apa seseorang menyelesaikannya. 
*Menikmati proses dalam menyelesaikan masalah adalah kunci agar tidak menjadi beban pikiran...

Setelah masalah dan cobaan selesai, maka jangan heran dengan datangnya masalah dan cobaan baru. Begitu pun setelahnya laksana pohon kelapa yang semakin tinggi maka semakin banyak rintangannya. 
Jadi jelas kan! tiap-tiap manusia pasti akan berhadapan dengan masalah dan cobaan dari TuhanNya.

Tapi, "Apa hidup kita hanya untuk menyelesaikan masalah ?"

Hening... Badan terlentang lemah diatas kasur...
Pikiran kembali mengundang segala memori suka dan duka, aku sadar selama perjalanan kemarin, rasanya sia-sia menikmati hidup hanya untuk menjalani apa adanya
Menikmati kesibukan...
Menargetkan tujuan...
Menyelesaikan permasalahan...
tapi belum bisa mengerti arti kesyukuran 

Tipu daya Iblis memang tidak diragukan lagi, bermula semenjak berhasil menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa keluar dari surga sampai tahun 2013 kini, berapa ratus abad lamanya.. Iblis memang tak pernah menyerah menghalangi anak cucu adam untuk melanggar perintah TuhanNya. Atas bawah samping belakang depan semua arah dikuasai iblis dalam tugasnya menyesatkan manusia. Masihkah kita menyalahkan tipu daya iblis? 

Memang selama ini hidupku hanya menyelesaikan masalah, masalah, dan masalah juga terus berusaha mencapai target impian, tetapi dibalik itu semua, Nafsu duniawi membuatku berpikir...

Sudah berapa kali aku bersyukur dalam proses perjalanan hidup ?
Sampai kapan aku terus jalani hidup dengan berbagai masalah dan impian ?

Ya Allah...
Aku lalai dalam bersyukur, lalai dalam beribadah, lalai dalam mengambil hikmah, lebih baik aku tidak usah hidup kalau memang seperti ini terus.

Namun, setelah kita tengoklah lanjutan QS Al Baqarah : 286 diatas,

"Ya Tuhan kami, janganlah hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah,
"Ya Tuhan kami, janganlah bebankan kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami,
Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Bari maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatillah.
Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

Pertolongan Allah datang kepada mereka yang terus sabar, ikhlas, dan memohon kepadaNya, karena tidak ada satupun manusia beriman dan bertakwa tanpa pertolongan dari Allah.
Wallahu A'lam

Semoga dengan kesibukan dunia kita, justru menambah rasa syukur dan bisa mendekatkan diri kita kepada Sang Khaliq, Aamiin...



Label:


Dalam dunia usaha atau bisnis, Brand merupakan salah satu indikator terpenting dalam menunjang kemajuan dan perkembangan usaha/bisnis tersebut. Brand bisa dibilang bentuk singkat dalam keseluruhan, pengertian menurut bahasanya adalah Merk. Dari nama dan logonya saja orang sudah bisa mengetahui dan menafsirkan seperti apa fisik dan bentuknya, tetapi belum bisa diputuskan selama ia belum berkecimpung langsung setelah cukup mengetahui. Seperti contoh, Orang melihat sebuah restoran misalkan dengan Brandnya Ikan Bakar Bejo, maka secara fisik tentu orang tersebut mengetahui pasti ada yang terlibat dengan nama Bejo, mungkin ownernya, juru masak, atau yang lainnya. Lalu dari bentuknya pun sama, tentu didalamnya menyediakan makanan Ikan Bakar sebagai ikon, tetapi apakah orang tersebut tertarik untuk datang setelah melihat brand tersebut? Inilah pembahasan yang tiada habisnya dalam dunia usaha atau bisnis.

Para pengusaha/ calon pengusaha tentu akan kesulitan menanggapi pertanyaan diatas, bahkan dari seminar pun tidak sepenuhnya realita walaupun berbagai trik dan tips diuraikan. Lalu bagaimana jadinya? Tenang, setiap orang punya cara sendiri menggapai sebuah tujuan, Tuhan itu melihat proses tidak melihat hasil dari suatu kerja keras hambaNya. Saya sendiri Alhamdulillah sudah merasakan bahkan membuktikannya. Selama saya berkecimpung dalam dunia usaha khususnya usaha kuliner, menarik pelanggan itu berat dan gak mudah. Butuh Ilmu dan proses. Mungkin disini saya akan berbagi ilmu dan pengalaman dari apa yang telah saya rasakan.

Berawal dari brand, brand yang saya jalani selama setahun memang dibilang sudah menarik dan tidak nyeleneh (maksudnya mempunyai arti). Tetapi dalam prosesnya selama setahun belum dikatakan sempurna, yah… Saya percaya dengan pepatah lah, Tiada kesuksesan yang instan.


Logo Awal dan Basis Ikon





Logo Kedua Sebagai Link Dibawah Logo Basis


Bagi saya brand bukanlah sekedar formalitas logo dan nama saja, tetapi brand juga manusia. Dia butuh perhatian, ingin maju, tentu ingin menampung banyak penghasilan dan manfaat daripada teman-temannya. Inilah yang saya lakukan, saya mengubah mindset seperti itu karena saya merasa dia hidup, saya anggap brand tersebut bukanlah benda mati tetapi seperti sahabat sehati, loh kenapa? Jelas saya maju karena brand itu, begitu juga sebaliknya dia maju karena saya dan semuanya itu saling merasakan. Bahkan sampai saya berdoa pun, saya menyebut nama brand nya heehe… lucu ya! Tetapi jangan anggap saya aneh, justru dengan menganggap brand itu hidup, maka kalian akan berpikir, ketika saya senang dengan hal di luar atau sedang berpergian, maka saya tentu mengingat brand yang saya anggap sahabat sehati itu. Dia masih gitu-gitu aja belum maju, dia sedih ngiri dengan temannya yang banyak pelanggan dan lainnya. Nah! Dari pikiran itulah tentu kita berusaha akan mencari ilmu atau siasat demi sahabat sehati tersebut bahkan kita bisa mengenalkan brand tersebut ke teman-teman, orang-orang dan lainnya. Paling nyeseknya lagi, kalau sudah menganggap brand itu hidup, maka seseorang tersebut tentu akan berusaha semaksimal mungkin agar dia tidak mati terlebih dahulu dalam arti (Bangkrut) maka dari itu Brand juga manusia, dia hidup.


Setelah berbicara dengan brand yang hidup, perjuangan masih belum selesai. Sekarang tinggal waktunya gimana agar brand tersebut berkembang atau maju. Disinilah yang menjadi pertanyaan untuk semua pengusaha/pebisnis yang mereka punya cara sendiri-sendiri memajukan brandnya. Saya pribadi cukup dengan jawaban, Hidupkan malamNya. Loh apa maksudnya? Iyaa… Brand hidup karena ada yang Maha Menghidupkan melalui perantara pemilik/pengusahanya, maka dari itu balaslah Yang Maha Menghidupkan itu dengan hidupkan MalamNya… hmm… bahasa tinggi ya? Hahaaa…. Maklum saya Lagi belajar sastra. Iyaaa… Brand hidup karena Allah, Dia yang menggerakan mobil untuk parkir di halaman usaha kita, Dia yang menyuruh orang tua datang ke usaha kita, Dia yang mengubah diantara dua pilihan yang akhirnya memilih ke usaha kita. Semua itu Allah yang menentukan… lalu bagaimana agar bisa demikian? Hidupkan malamNya. Malam yang sunyi, sepi, semua orang tertidur nyenyak dan pulas, tetapi kita masih belum bangun, kita masih sholat, berdzikir bahkan masih berdoa dengan penuh tangis dan yakin. Sungguh, waktu seperti itu (sepertiga malam) adalah waktu yang tenang untuk beribadah dan berdoa karena suasanya yang sepi sunyi dan gelap tersebut mengundang ketenangan kita dalam bersimpuh sujud kepada yang Maha Kuasa. Rasanya berat untuk dijalani tetapi semua harus dipaksa maka pasti akan terbiasa. Di waktu inilah saya dan brand saya sama-sama menengadahkan tangan, memejamkan mata dan berkata dengan penuh keyakinan bahwa “Saya dan brand ingin sukses Ya Allah..” sudah! Terus istiqomah! Maka saya yakin Allah akan memberi jalan keluar. Serahkan segala urusan dunia kita kepadaNya, mintalah harapan dan keinginan yang terbaik, semoga semua keinginan terkabulkan olehNya.

Hidupkan malamNya… karena dia sudah menghidupkan brand kita.



Berbagai Rangkaian Acara dan dukungan Komunitas-Komunitas

Tunggu segera gebrakan kami di kancah dunia perkulineran...

Doakan kami... semoga ke depannya bisa maju, kami yakin dan saya bersama brand beserta jajaran manajemen yakin akan masa depan...

Homebase :

Cafe Boti Bakar Pelangi
Ruko Grand Sentosa Raya No.8
Jl. Kh. Muh. Yusuf Depok 2 tengah
(Belakang Pesona Khayangan lewat juanda)

Label:


30 Januari 2013

Indahnya malam ini. Bintang-bintang kian gemerlap di langit luas. Sinar bulan tersenyum mesra kepada bumi. Di waktu ini kurasakan semilir angin malam di jalanan, di atas motor kesayangan. Berdesik tabir syukur ke Ilahi Rabbi melihat pemandangan malam penuh makna yang mendalam. Batinku terenyuh dengan jagoan-jagoan di sekeliling yang hidup dibawah garis kemiskinan. Mereka bisa sanggup meniti kehidupan dengan apa adanya, lain daripada orang-orang jutawan, miliaran, bahkan triliunan. Nasib? Ah! Aku tidak ingin membicarakn nasib di malam ini. Aku hanya ingin membuka pikiran dan kesadaran bahwa hidup itu pilihan.

Sesampainya di tempat tujuan, langsung saja ku mulai melakukan aktivitas seperti biasanya. Aktivitas keseharian sebelum tidur. Ku hempaskan badan di atas karpet biru, kusandarkan kepalaku dengan tas hitam. Barulah ku mulai membuka akun burung berkicau. Berkicau dengan bebas, siapa saja berhak berkicau mulai dari golongan bawah sampai golongan atas. Aku hanya ingin menghibur diri diantara para pekicau-pekicau. Ikut andil sebagai orang yang butuh ilmu, wawasan, dan hiburan dari mereka, sampai tak lama kemudian, ruangan pun gelap, pikiran gelap, hati gelap, hanya handphone di tangan yang terus bertahan.

Masih berlanjut ? aku hanya terdiam. Mata mulai sayup segera beristirahat. Indahnya gelap seakan merasa mati dalam kesadaran. Tak kupikirkan setan, iblis, jin berwujud atau tidak, aku hanya tahu bahwa kodok dan tokek bisa bernyanyi. Bernyanyi menemani tidurku. Nikmatnya kurasakan malam ini. Syukur dan sholawat tak lepas berucap dalam hati, sebagai penambah ketenangan, juga sebagai obat kegelisahan. Kegelisahan tentang setan, iblis, dan jin yang masuk pikiran. Walaupun demikian, hanya cuek jalan pilihan. Percuma juga memikirkan hal yang tidak berguna.

Sayup mata mulai meredam di keheningan malam dan kegelapan. Aku tak bisa menceritakan seperti apa saat itu, tetapi hanya satu makhluk yang dapat mengetahui, tiada lain dialah si Nyamuk, Nyamuk yang memiliki banyak kelebihan. Aku mengalah dengannya, aku malu melihat tingkahnya.

“Hei pemuda! Mengapa kau tidur? bangunlah,” ujar si nyamuk.
Aku tidak bisa membalas pertanyaannya, aku tak diberi kekuatan oleh Tuhan untuk menjawab. Aku hanya menutup seluruh badanku dengan jacket dan sajadah.

“Hei pemuda sombong! Percuma kau pura-pura tidur.”
Lagi-lagi si nyamuk terus berbicara tak lihat waktu dan kondisiku yang teramat berat membuka mata. Suara sayapnya sudah terngiang-ngiang di sekitar telingaku dan akhirnya lampu kembali bersinar.

“Mampuus kau nyamuk jabbeeeer haha!!!” tawa dalam hatiku.

Satu per satu ku bunuh mereka, sadis memang, tak kupikirkan rasa kasihan aku hanya dendam dengan pertanyaan darinya. Nikmat pun kembali datang, aku lanjutkan tidur dengan tenang. Semakin lama, datang lagi nyamuk berandalan, kini si nyamuk terlihat sendiri. Aku tak tega membunuhnya karena ia tidak mengganggu. Ia nyamuk yang baik, nyamuk yang berbeda dengan nyamuk lainnya. Mungkin ia berbeda dengan geng nyamuk-nyamuk lainnya.

“Kenapa kau sendiri muk?” tanya ku dalam batin.

“Aku tidak punya teman hei pemuda,” jawab si nyamuk.

“Kemana temanmu memang?”

“Temanku sudah mati.”

“Oh itu temanmu? Haha… temanmu jahat sekali muk!.”

“Kalau temanku jahat, berarti Allah juga jahat dong pemuda.”

“Loh! Mengapa kau kaitkan dengan Allah wahai nyamuk?”

“Karena aku sebagai nyamuk sudah ikhlas dengan apa-apa yang Allah ciptakan untuk diriku dan bangsaku. Kebanyakan manusia hanya mengeluh dan marah denganku, bahkan mereka tak sudi membunuh teman-temanku sampai dengan alat listrik menghabisi seluruh badan, kalaulah aku bisa teriak, kalaulah aku diberi kekuatan untuk berbicara. Mungkin manusia akan tahu berapa nikmatnya hikmah dibalik ini.”

“Hahahaaa… hei nyamuk sudah jangan berkhayal tingkat surga kau ini, memang apa yang ingin kau teriakkan hah? Apa yang ingin kau bicarakan?”

“Aku akan teriak untuk bangun sholat malam, aku akan menggigit mereka sebagai peringatan siksaan yang amat kecil dibandingkan siksaan di neraka nanti dan semua itu aku rela mati di tangan manusia apapun… karena sudah ditakdirkan seperti itu.”

Tak terasa hatiku luluh, aku terus berpikir dengan jawaban si nyamuk. Setelah itu, aku pun minta maaf kepada nyamuk dan berharap bisa menyebarkan pesan nyamuk melalui tulisan.

Entah apa yang dia katakan memang benar tapi tak semua orang bisa megetahui apa yang nyamuk katakan sedemikian. karena jawaban nyamuk terdapat pada hati mereka yang bisa berpikir positif dan berprasangka baik dengan apa-apa yang telah Allah ciptakan.



Label:


Suntuk. Ya, itu tak lain dan tak bukan sifat yang pasti ada pada manusia tak terkecuali mahasiswa yang penuh dengan deadline dalam mengerjakan tugas-tugasnya yang menumpuk. Jengah memang. Sama saja hidup segan, mati ya segan juga. Malam hari ini yang khas, bintang berkumpul membentuk formasi rasi bintang. Bulan pun melengkapi, dengan udara yang cukup sejuk. Terdengar suara jangkrik dan tokek bernyanyi-nyanyi di tengah kegalauan Irfan, seorang mahasiswa deadliner yang sedang gamang,

“Apa yang harus gua tulis?” gerutu dalam hati. “Pak dosen, bu dosen stop memberi tugas, gua lelah!” menjerit dalam hati.

Tanpa berpikir panjang Irfan melupakan tugas-tugasnya dan langsung beralih membuka laptop kesayangannya, melebihi sayang ia terhadap seorang pacar, meskipun ia belum mempunyai pacar. Irfan membuka search engine di laptopnya. Web yang ia buka tak lain dan tak bukan adalah facebook. Tempat galau ia selama ini. Kaget bukan kepalang Irfan melihat Vera juga sedang online di facebook “Wah, tumben-tumbennya nih anak muncul di sini, padahal dia kan sudah menjadi public figure. Seharusnya banyak yang ia mesti kerjakan daripada online di facebook” gumamnya.

Vera seorang teman akrab Irfan yang tinggal di Aceh, sedangkan Irfan tinggal di Jakarta. Pada awalnya persahabatan mereka hanya sebatas percakapan di facebook, tapi lama-kelamaan hubungan persahabatan mereka semakin erat sampai saling telepon dan sms. Selama menjalin persahabatan meskipun hanya di facebook, Vera anak yang baik. Begitu juga sebaliknya, Vera menganggap Irfan juga teman yang supel dan asik. Hampir setiap hari mereka berdua saling chatting di facebook untuk mempererat persahabatan mereka. Dalam obrolannya di facebook, mereka bukan hanya main-main, melainkan juga bertukar ilmu pengetahuan dan wawasan mereka. Selang beberapa bulan Vera bertolak menuju Jakarta untuk melanjutkan studinya di Universitas Paramadina, Jakarta. Luar biasa senang Irfan ketika mendapat kabar itu dari Vera bahwa ia akan tinggal di Jakarta untuk melanjutkan studinya.

Pada awalnya Vera tidak kerasan tinggal di Jakarta karena udaranya yang panas, polusi, dan macet dimana-mana, tetapi satu bulan berjalan akhirnya ia sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Hampir setiap malam Vera dan Irfan selalu bertemu di dunia maya.

“Assalamuaaikum, apa kabar? Gimana tinggal di Jakarta? Tanya Irfan.

“Waalaikumsalam, sehat gua, hhmm… Jakarta carut-marut. Pusing gua!” jawab Vera dengan nada mengejek.

“Siapa suruh lu datang ke Jakarta, hahahaa…” Irfan menimpali lagi.

“Kalau bukan untuk menuntut ilmu ogah dah ai” Gerutunya. “Oia, gimana kabar lu?”

“Alhamdulillah baik, Ver Ketemuan, yuk?” dengan nada bersemangat.

“Hhmm… boleh, di mana dan kapan?”

“Di kafe Droom aja, jalan Jagakarsa, Jakarta Selatan, besok jam empat sore, gimana?”

“Ohh situ, Oke deh kalau begitu”

“Sip, sampai jumpa besok. Oia, udahan dulu ya, gua mau ngerjain tugas dulu nih, daaa.”

Keesokan harinya, Mereka menyusun rencana untuk bertemu di sebuah kafe di bilangan Jakarta Selatan. Seperti biasa mereka berdua Dengan penampilan yang sederhana, tidak banyak pernak-pernik layaknya cowok zaman sekarang dan terkesan cuek untuk mengurusi dirinya sendiri namun ia tetap percaya diri apalagi ini pertamanya kali Irfan bertemu dengan Vera, seorang wanita yang ia kenal dari facebook. Tepat pukul delapan malam, Irfan meluncur dari rumahnya menuju kafe yang sudah mereka sepakati dengan sepedah motor kumbangnya dengan helm tak berkaca. Tak lupa ia memakai mp4 dan headset untuk mendengarkan playlist lagu dan menemainya dalam perjalanan. “Bismillahirrohamaanirrohim, semoga pertemuan awal gua dengan Vera berjalan lancar, amiin” berdoa dalam hati.

Dalam perjalanan, Irfan membayangkan akan seperti apa pertemuan ini sambil bernyanyi mendengarkan mp4. Sesampainya di kafe, Irfan belum melihat tanda-tanda kedatangan Vera.

“Etdah, mana nih cewe? Belum dateng juga!” gerutunya dalam hati.

Dengan sabar ia menunggu akhirnya datang Vera langsung menemui Irfan. Tatap menatap dan seyum tersenyum mereka hiasi malam dengan penuh canda tawa. Mereka saling curhat dan tukar pikiran mengenai masalahnya masing-masing bahkan sampai obrolan mimpi-mimpi ke depan mereka pun tercurahkan. Begitu kagetnya Irfan ketika Vera menceritakan tentang dirinya yang ingin mengikuti audisi artis untuk acara FTV di salah satu siaran televisi ternama. Irfan yang kebetulan gemar ikut kegiatan teater di kampus bahkan juga di lingkungan rumahnya, memberi banyak masukan kepada Vera tentang seorang pemain film. Tips dan trik Irfan berikan kepada Vera dan itu sangatlah membantu bagi Vera dalam kontes audisi nantinya. Setelah lama mereka bernostalgia, tibalah waktunya untuk berpisah.

Di hari-hari berikutnya, Vera seringkali mengirim pesan singkat kepada Irfan tentang audisi artis. Irfan hanya bisa memberi motivasi agar Vera bisa lolos dalam audisi tersebut. Dari proses itulah Irfan muncul rasa sekedar lebih dari teman dengan Vera, namun ia belum mengungkapkan hal tersebut. Setelah tiga bulan berjalan, Irfan tersentak kaget ketika mendapat telpon dari Vera.

“Halo Irfaaan!” ucap Vera penuh semangat.

“Halo juga Vera!” balas singkat.

“Eh, Gua lolos jadi pemeran utama dalam kontes audisi artis yang gua ceritain itu, gila! Gua seneng banget!”

“Alhamdulillah… keren banget lu Ver! Mantaap! Selamat ya!”

“Makasih ya Fan! lu udah ngasih gua saran, tips, dan motivasi, akhirnya gua bisa lolos.”

“Hahahaa… sama-sama, semoga lu bisa jadi artis terkenal deh di Indonesia Amiiin.” Ucap Irfan polos.

“Amiin… makasih ya Irfan sekali lagi!”

“oke..”

Seiring berjalannya waktu mengiringi kesibukan masing-masing, hubungan Irfan dan Vera semakin menurun, hal tersebut dirasakan oleh Irfan. Sms dan telpon-telponan jarang mereka lakukan seperti hari-hari sebelumnya. apalagi online di facebook, tidak pernah melihat Vera nongol.

Setelah beberapa bulan berjalan, muncul lah Vera di salah satu acara drama siaran televisi. Irfan yang kebetulan sedang menonton tv terperanjat kaget dan kagum melihat Vera, tanpa pikir panjang Irfan langsung sms Vera, tapi tak satu pun dibales. Irfan mencoba telpon Vera, tak satu pun dijawab, hampir setiap harinya Irfan melakukannya, tapi tetap saja sama seperti biasanya. Akhirnya, ia pun pasrah dan mencoba melupakan Sherly. ia berpikir hal tersebut hanyalah mimpi dan tidak akan bisa tercapai karena jika melihat dari sisi prestasi, Irfan hanyalah orang yang tidak memiliki apa-apa dibandingkan Vera, ia berpikir mungkin Vera sudah lupa dengannya.

Selang beberapa bulan berjalan, kehidupan Irfan dipenuhi banyak deadline tugas-tugas kampus. Bisa dibilang ia adalah seorang mahasiswa deadliner yang paling galau dibandingkan teman-teman kampusnya.

Pada malam harinya, sedang mengerjakan tugas, Ia merasa lelah dan selalu mengeluh dengan keadaan tugas yang betumpuk-tumpuk bukan kepalang. Di saat kegalauannya semakin memuncak, akhirnya ia iseng membuka facebook, begitu kagetnya Irfan melihat Vera juga sedang online di facebook “Wah, tumben-tumbennya nih anak muncul di sini, padahal dia kan sudah menjadi public figure. Seharusnya banyak yang ia mesti kerjakan daripada online di facebook” gumamnya. Tetapi dia tidak mengiraukannya karena dirinya sudah tidak pantas lagi berteman dengannya. Setelah beberapa menit, tiba-tiba timbul nama Vera di kolom chat pada layar facebook, ia tidak menyangka Vera yang sudah menjadi artis masih menyapa lewat facebook.

“Irfaaan… parah, udah lama banget kita ga bertemu! Gimana kabar lu?”

“Alhamdulillah baik,” ketik Irfan dengan singkat.

“Ehh.. gua kangen nih ama lu, besok ketemuan yuk di cafĂ© Pelangi Sutera Kemang, gimana?”

Irfan menjadi bingung karena tugas-tugasnya yang belum selesai, tetapi ia merasa senang karena bisa bertemu dengan Vera lagi, sambil berpikir lama Irfan pun menjawab.

“Boleh tapi gua bisanya malam, emang lo ga sibuk?”

“Siiip dah gak papa, jam 8 ya! Gua free kok besok!”

“Oke.. dah sampai ketemu besok!” Irfan kembali semangat dalam batinnya,

Keesokan harinya di malam yang indah disinari rembulan yang tak bosan-bosan memancarkan senyuman, membawa situasi pertemuan yang istimewa. Vera dengan gayanya yang semakin berubah layaknya artis papan atas, hanya memainkan blackberry sambil menunggu Irfan. Selang beberapa kemudian, Irfan pun datang dengan pakaian yang simple ga berbelit-belit, lalu mulailah mereka saling canda tawa, melepas kerinduan yang telah lama. Curhat dan tukar pikiran masih mereka jadikan wacana dalam perbincangan., dimana keduanya sudah puas bernostalgia, barulah Irfan mengungkapkan semua isi hatinya terhadap Vera.

“Ver… hhmm, gua mau ngomong nih!” ucap pelan.

“Ngomong apaan? Ngomong aja lagi Fan,” balas penuh senyum.

“Jujur pertama kali kita ketemu dan sebelum lu jadi artis, gua ada rasa lebih dari sekedar teman ama lu, sebenarnya gua pengen bisa berhubungan ama lu, Cuma gua berpikir mungkin ini hanyalah khayalan karena gua juga ga sebanding lah kalaupun bisa berhubungan ama lu sekarang ini, soalnya lu kan artis dan pastinya pasangan lu sama artis juga kan hehee..” Irfan menggerutu.

Vera pun hanya bisa diam tak berkata, entah apa yang dipikirannya, tidak membuat Irfan malu, karena baginya itu sebuah percakapan santai dalam mengungkapkan sesuatu. Tidak lama setelah itu Vera pun menjawab.

“Terus sebenarnya apa yang lu mau?” Tanya Vera terlihat santai.

“Yaah… gitu, dari tadi lu engak nyimak ya perkataan gua, aduuuh…! Yaudah, lupain aja.” Kesal dalam batin, tapi tetap terlihat santai.

Setelah beberapa menit tak satu kata pun keluar, mulailah Vera bergantian mengungkapkan isi hatinya terhadap Irfan.

“Hhmm… Irfan, jujur sebenarnya banyak cowo-cowo yang suka ama gua bahkan mereka itu semua artis juga, kalau gua flashback lagi, sebenarnya kesuksesan gua ini berasal dari lu, lu sebenarnya ga tau gua udah berkali-kali ikut audisi artis tapi tak satu pun diterima. Nah! pas kita udah ketemu dan lu banyak ngasih pengalaman dan motivasi buat gua, barulah gua menyadari ternyata semua yang lu katakan benar” ucap Vera penuh semangat. Setelah itu ia berkata lagi.

“Irfan, gua tau maksud lu, gua kagum ama kerendahan hati lu, baru kali ini gua temuin cowo yang beda, hhmm… jujur gua pribadi udah ga mau berhubungan lebih dari sekedar teman, tetapi gua maunya berhubungan serius tanpa ada lagi kata teman… sama lu Irfan”

Irfan pun kaget tak tertahankan, senyumannya memuncak, jantungnya bergejolak kencang seolah-olah air yang mendidih berada dalam tubuhnya. Akhirnya mereka berdua saling senyum dan tanpa basa-basi lagi Irfan langsung memegang tangan Vera lalu menciumnya pertanda sebagai seorang kekasih. Setahun lamanya mereka menjalani hubungan, akhirnya sampailah mereka di atas pelaminan.


Label:

Keinginan manusia jelas tidak terbatas, ada yang mau ini? ada yang mau itu? dan juga ada yang mau ini itu? wajarkah semua itu dirasakan oleh kita ? Kita sebagai manusia memang tidak tahu dengan apa yang terjadi di kehidupan mendatang, namun semua itu bisa kita lihat dari kehidupan sekarang ini.

Apa yang kita kerjakan sekarang bisa mengetahui apa yang akan terjadi untuk kedepannya...
Apa yang kita lihat sekarang bisa mengetahui apa yang akan terjadi untuk kedepannya...
Apa yang kita dengar sekarang bisa mengetahui apa yang akan terjadi untuk kedepannya...
dan Apa yang kita DAPATKAN sekarang bisa mengetahui apa yang akan terjadi untuk kedepannya... Semua orang pasti menginginkan kesuksesan dalam hidupnya.

Jika kita bertanya kepada HATI, apa yang akan terjadi kedepannya? bagaimana kita kedepannya? sukseskah kita kedepannya? seperti apa kita kedepannya? mungkin semua orang punya jawaban sendiri-sendiri, tetapi kita juga mesti ingat dengan takdir Allah SWT yang sudah ditetapkan kepada kita.

Ada orang yang ingin kaya, ternyata dalam proses menuju kekayaan dia meninggal... Ada orang yang ingin menjadi seorang ini itu, ternyata dalam proses menuju keinginannya dia mendapat cobaan sehingga tidak tercapai... dan masih banyak yang lainnya...

Semua itu sudah diatur oleh Sang Pencipta. Hanya Dia-Lah yang mengatur semuanya. Tetap bersyukur dalam segala yang kita rasakan, terus yakin dan kejar apa yang kita impikan, dan TENTU serahkan semuanya Lillahi Ta'ala...

Tercapai atau Tidak, Allah SWT pasti memberikan yang terbaik buat hambanya...