Write For World

Manusia mana yang tak pernah ditimpa masalah, cobaan dan ujian? No one...

Semua pasti pernah merasakanya dan dari tiap masalah, cobaan, dan ujian tersebut akan terlihat seberapa jauh tingkat kadar keimanannya.

Lho! Kenapa demikian?
Karena sudah harga mati dalam QS Al Baqarah : 286 yang berbunyi :
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya"

Apa sih yang membedakan orang-orang dalam menghadapi sebuah ujian, cobaan, atau permasalahan?
Sikap dan keimanan nya...

Tapi kenapa kita masih ngeluh menghadapi ujian atau cobaan dari Allah?
Nah, jelas terlihat kan sampai dimana tingkat keimanan kita...

Memang ujian / permasalahan itu sangat berkaitan dengan Iman ya?
Jelas! Allah itu Maha Skenario tiada tertandingi, berawal dari ujian yang diberikan kepada hambaNya, maka Dia akan tahu siapa-siapa yang sabar dan terus memohon pertolongan kepada diriNya dan juga siapa yang tidak memohon / sombong.

Lalu untuk apa Allah menguji hambaNya?
Allah menguji hambaNya karena ia sayang kepada kita dengan sifat Ar Rahman dan Ar RahimNya, tinggal kitanya saja yang belum bisa membalas kasih sayang Allah.

Dengan apa kita membalas kasih sayang Allah?
Takwa

                                                          ***
Setelah memasuki tahun baru dalam tanggal kelahiranku, rasanya hidup mulai berbeda dari sebelumnya yang telah kurasakan. Cobaan dan permasalahan terus berdatangan hingga mulai bercabang pikiran. Memang, cobaan dan masalah yang datang kerap menambah sisi kedewasaan dalam betindak, tergantung seperti apa seseorang menyelesaikannya. 
*Menikmati proses dalam menyelesaikan masalah adalah kunci agar tidak menjadi beban pikiran...

Setelah masalah dan cobaan selesai, maka jangan heran dengan datangnya masalah dan cobaan baru. Begitu pun setelahnya laksana pohon kelapa yang semakin tinggi maka semakin banyak rintangannya. 
Jadi jelas kan! tiap-tiap manusia pasti akan berhadapan dengan masalah dan cobaan dari TuhanNya.

Tapi, "Apa hidup kita hanya untuk menyelesaikan masalah ?"

Hening... Badan terlentang lemah diatas kasur...
Pikiran kembali mengundang segala memori suka dan duka, aku sadar selama perjalanan kemarin, rasanya sia-sia menikmati hidup hanya untuk menjalani apa adanya
Menikmati kesibukan...
Menargetkan tujuan...
Menyelesaikan permasalahan...
tapi belum bisa mengerti arti kesyukuran 

Tipu daya Iblis memang tidak diragukan lagi, bermula semenjak berhasil menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa keluar dari surga sampai tahun 2013 kini, berapa ratus abad lamanya.. Iblis memang tak pernah menyerah menghalangi anak cucu adam untuk melanggar perintah TuhanNya. Atas bawah samping belakang depan semua arah dikuasai iblis dalam tugasnya menyesatkan manusia. Masihkah kita menyalahkan tipu daya iblis? 

Memang selama ini hidupku hanya menyelesaikan masalah, masalah, dan masalah juga terus berusaha mencapai target impian, tetapi dibalik itu semua, Nafsu duniawi membuatku berpikir...

Sudah berapa kali aku bersyukur dalam proses perjalanan hidup ?
Sampai kapan aku terus jalani hidup dengan berbagai masalah dan impian ?

Ya Allah...
Aku lalai dalam bersyukur, lalai dalam beribadah, lalai dalam mengambil hikmah, lebih baik aku tidak usah hidup kalau memang seperti ini terus.

Namun, setelah kita tengoklah lanjutan QS Al Baqarah : 286 diatas,

"Ya Tuhan kami, janganlah hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah,
"Ya Tuhan kami, janganlah bebankan kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami,
Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Bari maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatillah.
Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.

Pertolongan Allah datang kepada mereka yang terus sabar, ikhlas, dan memohon kepadaNya, karena tidak ada satupun manusia beriman dan bertakwa tanpa pertolongan dari Allah.
Wallahu A'lam

Semoga dengan kesibukan dunia kita, justru menambah rasa syukur dan bisa mendekatkan diri kita kepada Sang Khaliq, Aamiin...